Sorotan24.com, Indonesia – Salah satu sikap yang terpuji dalam Islam adalah empati. Sikap ini harus ditanamkan sejak dini. Dikutip melalui buku Kepemimpinan Empati Menurut Al-Qur’an karya Asep Dika Hanggara, arti sikap empati adalah upaya untuk memahami orang secara mendalam secara emosional dan intelektual. Orang-orang mendengarkan secara objektif dengan hati, mata, dan pikiran mereka.
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali perasaan, minat, keinginan, masalah, atau kesulitan orang lain. Singkatnya, empati berbagi apa yang orang lain rasakan.
Baca Juga : Sejarah Jumlah Sholat Wajib yang Perlu Kamu Ketahui! Mari Kita Simak!
Konsep Sikap Empati
Dalam Islam, konsep empati dikaitkan dengan tasamuh, toleransi, atau tenggang rasa. Empati adalah sikap baik yang harus dimiliki setiap orang. Sikap yang dapat menumbuhkan empati antara lain saling membantu dan bekerjasama dalam perbuatan baik.
Allah berfirman dalam QS. Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut:
وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ…
Artinya: “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al Maidah: 2).
Sikap empati ini juga merupakan salah satu ajaran Rasulullah SAW. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
“Perumpamaan orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh tubuhnya juga akan merasakan sakit dengan tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, Imam Bukhari menyatakan bahwa perumpamaan seorang muslim dengan muslim lainnya adalah seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan. Hadits ini bersumber dari Abu Musa RA.
عَنْ أَبِيْ مُوْسَى رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ آِلهِ وَ سَلَّمَ : اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
‘an abii Musa RA. Qaala : Qaala rasuulullah saw. (Al Mukminu lilmukmini kalbunyaani yasyuddu ba’dhuhu ba’dhon.
Artinya: “Dari Abu Musa RA, Rasulullah SAW bersabda “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang satu sama lain saling menguatkan.” (HR. Bukhari).
Manfaat Memiliki Sikap Empati
Islam mengajarkan pengikutnya untuk membantu orang lain dalam kesulitan. Bantuan ini akan meringankan orang dalam situasi sulit seperti itu. Salah satu cerminan sifat empati disebutkan dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 8 sebagai berikut:
وَإِذَا حَضَرَ ٱلْقِسْمَةَ أُو۟لُوا۟ ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينُ فَٱرْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا۟ لَهُمْ قَوْلًا مَّعْرُوفًا
Artinya: “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekadarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa: 8).
Hikmah Empati dalam Kehidupan Sehari-hari
- Memiliki kepekaan dan cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain.
- Memberikan bantuan yang dibutuhkan orang lain.
- Memberikan masukan-masukan positif dan membangun semangat orang lain.
- Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan.
- Menjadi solusi bagi masalah yang terjadi.
- Menimbulkan sikap tenggang rasa antar sesama manusia.
- Menciptakan kehidupan bermasyarakat yang rukun dan damai.