Daging ayam tentu merupakan salah satu daging yang disukai banyak orang, selain rasanya yang enak dan mudah diolah, harga daging ayam terbilang cukup terjangkau dibanding daging sapi. Namun adakah dampak jika mengonsumsinya terlalu sering?
Daging ayam mengandung tinggi protein namun rendah lemak. Lalu, kenapa daging ayam tidak baik untuk dikonsumsi rutin secara berkala? Berikut penjabarannya.
Menolak datangnya antibiotik di dalam tubuh
Resistensi atau penolakan antibiotik di dalam tubuh disebabkan karena adanya kandungan residu di dalam daging ayam mentah. Hal ini berkaitan dengan beberapa peternak yang menyuntikkan antibiotik kepada ayam.
Resistensi antibiotik menyebabkan penolakan terhadap antibiotik di dalam tubuh. Sehingga, jika terjadi infeksi di dalam tubuh maka antibiotik tidak dapat melawan penyakit.
Kelebihan protein
Para ahli menyarankan untuk mengonsumsi 0,8 gram per kg berat badan, sehingga jika kelebihan protein maka tubuh akan memberikan dampak yang tidak baik.
Saat tubuh kelebihan asupan protein, maka protein akan dirubah menjadi lemak yang berujung obesitas. Selain itu, protein juuga menyebabkan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan tubuh mudah sembelit.
BACA JUGA :Bukan Hanya untuk Mengusir Tikus, Berikut Manfaat Mengkudu Untuk Kesehatan
Risiko serangan jantung
Serangan jantung disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah. Sumbatan ini disebabkan oleh berbagai macam penyebab, salah satunya adalah tumpukan plak dan lemak.
Meski daging ayam memiliki kadar lemak yang lebih sedikit dibanding daging sapi, namun perlu diketahui bahwa mengonsumsi daging ayam hampir setiap hari akan menumpukan kolestrol di dalam tubuh.
Risiko obesitas
Hal ini disebabkan karena penumpukan lemak serta kolestrol secara terus menerus setiap harinya. Perlu diingat, walaupun daging ayam memiliki kadar lemak yang sedikit namun jika dikonsumsi setiap hari maka akan menumpukan lemak di dalam tubuh.
Follow Us : Instagram