Sorotan24.com, Indonesia – Wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur yang sempat dilontarkan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mendapat beragam tanggapan, bahkan sempat trending di media sosial.
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (7/6/22) sore, Luhut menemui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Puri Gedeh Semarang.
Dalam pertemuan tertutup tersebut, keduanya sepakat untuk menunda kenaikan harga tiket Candi Borobudur. Ganjar menjelaskan, saat ini TWC (PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko) dan Balai Konservasi Borobudur (BKB) sedang melakukan komunikasi dan koordinasi.
Ganjar sebelumnya mengusulkan agar penerapan kenaikan harga tiket Candi Borobudur ditunda. Tarif akan dibicarakan lagi bersama Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Balai Konservasi Borobudur. “Banyak yang protes, menurut saya diendapkan dan beliau (Luhut) setuju,” katanya.
Sedangkan skema terbaik untuk mengatur turis yang hendak naik ke area stupa sedang digodok. Beberapa di antaranya adalah pembatasan hingga kenaikan tarif.
Baca Juga: TransJakarta Uji Coba 3 Merek Bus Listrik Rute Kampung Melayu – Tanah Abang
“Tadi saya sampaikan terkait tiket candi borobudur yang sempat ramai. Saya sampaikan kepada beliau, banyak yang protes. Menurut saya diendapkan, dan beliau setuju,” ujar Ganjar Pranowo.
Seperti diketahui, Luhut pada Sabtu (04/06/22) sempat melontarkan wacana kenaikan harga tiket Candi Borobudur untuk wisatawan lokal sebesar Rp 750.000 per orang dan jumlah pengunjung yang naik ke candi dibatasi, yaitu sebanyak 1.200 orang per hari. Hal ini sebagai bentuk untuk menjaga dan merawat Candi Borobudur yang merupakan warisan budaya dunia yang diakui oleh UNESCO. Beragam tanggapan dari masyarakat bermunculan terkait dengan kenaikan harga tiket yang dianggap memberatkan.