RKUHP : Hina Pemerintah Dihukum Penjara, Warganet Bilang “Welcome Back Orba”

RKUHP: Hina Pemerintah Dihukum Penjara, Warganet Bilang "Welcome Back Orba"

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) rencananya akan disahkan pada Juli 2022. Namun hingga saat ini, ada sejumlah pasal yang disorot karena dinilai mengancam masyarakat yang menghina pemerintah.

Aturan itu tertuang dalam Pasal 240. Berikut ini bunyi draf Rancangan KUHP yang didapatkan wartawan dari Kemenkumham sebagaimana dikutip detikcom, Rabu (15/6/2022):

“Setiap orang yang di muka umum melakukan penghinaan terhadap pemerintah yang sah yang berakibat terjadinya kerusuhan dalam masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau pidana denda paling banyak kategori IV.” 

Penghinaan terhadap pemerintah yang tertuang pada Pasal 240 ini, juga mengatur tentang bagaimana penyebarluasan penghinaan. 

Jika penghinaan dilakukan dengan disiarkan atau dibagikan di media sosial, maka hukuman bagi pelaku akan ditambah, seperti yang termaktub dalam Pasal 241.

“Setiap orang yang menyiarkan, mempertunjukkan, atau menempelkan tulisan atau gambar sehingga terlihat oleh umum, memperdengarkan rekaman sehingga terdengar oleh umum, atau menyebarluaskan dengan sarana teknologi informasi yang berisi penghinaan terhadap pemerintah yang sah dengan maksud agar isi penghinaan diketahui umum yang berakibat terjadinya kerusuhan dalam masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda paling banyak kategori V.”

Bunyi pasal dan ancaman 4 tahun penjara terhadap orang yang dianggap menghina pemerintah via media sosial itu, memantik protes warganet.

“Welcome back Orba,” kata @richardxxxx di Instagram.

“Amerika gak kek gini perasaan, dihukum baru kalau ancaman pembunuhan,” kata @nauxxx.

“Lah kan mereka yang menghinakan diri mereka sendiri, lawak,” @rikixxx.

“Hina = kritik, will see,” kata @budixxx.

“Gak mau dikritik ya jangan jadi pelayan publik,” kata @luexxx.

“Kalau sesuai fakta yang didukung oleh bukti, apa termasuk hinaan? Jadi beda fakta dan hina apa dong kalau begitu?” tanya @andrixxx.

“Kalau pemerintah menyengsarakan rakyat, hukuman berapa tahun?” kata @fauzixxx.

“Kalau gak mau dihina, kinerja dibagusin pak/bu, jangan mau duitnya saja,” @lukixxx.

“Bukan hanya krisis minyak, pangan, listrik dan BBM, ternyata demokrasi juga ikutan krisis,” kata @adlanxxx.

Baca Juga: Mahfud : Pemerintah Dipastikan Mulai Pindah Ke IKN Juli 2024

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.