“Karakter ancaman dan bentuk peperangan yang semakin tidak bisa diprediksi, menjadi tantangan tersendiri bagi militer di seluruh dunia, termasuk Indonesia khususnya TNI AU, hal ini lah yang menjadi pendorong pembentukan satuan siber agar mampu menangani permasalahan ini,” ujar Fadjar, Rabu (16/9/2020).
Menurut Fadjar, kemajuan teknologi internet yang berevolusi menjadi salah satu domain sekarang dapat digunakan sebagai tempat pertempuran.
“Spektrum ancaman dan bentuk peperangan masa depan akan terdisrupsi secara ekstrem oleh teknologi yang belum pernah terjadi sebelumnya (unprecedented technology). Salah satunya adalah kemampuan siber,” kata Fadjar.
Maka dari itu, Satsiber Dispamsanau merupakan salah satu upaya TNI Angkatan Udara untuk mencegah, menanggulangi, memulihkan, dan juga menindak serangan siber terhadap infrastruktur Angkatan Udara.