Dilansir dari Kompas.TV – ST. PETERSBURG, Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku “tak masalah” jika Ukraina yang tengah dia invasi bergabung dengan Uni Eropa. Hal tersebut disampaikan Putin dalam Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF), Jumat (17/6/2022).
Putin menyebut, pihaknya tidak akan keberatan karena Uni Eropa bukanlah blok militer seperti NATO. Uni Eropa merupakan organisasi politik dan ekonomi antar-pemerintahan.
“Kami tidak menentangnya. Ini adalah keputusan berdaulat mereka untuk bergabung dengan serikat ekonomi atau tidak. Itu urusan mereka, urusan rakyat Ukraina,” kata Putin pada pameran ekonomi tahunan Rusia, Forum Ekonomi Internasional St Petersburg.
Namun Rusia sangat menentang apabila Kiev ingin bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO. Bergabung dengan NATO sama saja mengancam keamanan nasional Rusia.
Sikap berbeda ditunjukkan Putin terkait keinginan Ukraina bergabung dengan Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara Eropa. Dia menyebut keinginan bergabung dengan Uni Eropa menyangkut ekonomi, bukan militer.
“Sejauh menyangkut integrasi ekonomi mereka, hal itu menjadi pilihan mereka,” sebut Putin.
“Uni Eropa bukanlah aliansi militer, tidak seperti NATO,” imbuhnya.
Namun, Putin meyakini Ukraina akan ‘berubah menjadi semi-koloni’ negara-negara Barat jika bergabung dengan Uni Eropa. “Itu pendapat saya,” ujarnya.
“Rekan-rekan saya dan saya datang ke sini ke Kyiv hari ini dengan pesan yang jelas: ‘Ukraina milik keluarga Eropa.’ Kami berempat mendukung status kandidat UE langsung untuk Ukraina,” kata Scholz.
Scholz mengatakan Jerman akan mendukung jalan Ukraina menuju keanggotaan UE, satu langkah yang telah menyebabkan beberapa keraguan di blok 27-anggota. Tetapi dia juga mengatakan persyaratan tentang demokrasi dan supremasi hukum perlu dipatuhi.
Meskipun banyak negara utama Eropa memandang aspirasi seperti itu sebagai hal yang menguntungkan, mereka telah memperingatkan bahwa keanggotaan bisa memakan waktu bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun.
Sementara itu, Draghi mengatakan: “Pesan terpenting dari kunjungan kami adalah bahwa Italia menginginkan Ukraina di UE.” Mereka ingin Ukraina memiliki status kandidat dan akan mendukung posisi ini di Dewan Eropa berikutnya.
Lampu Hijau Uni Eropa untuk Ukraina
Komisi Eropa pada Jumat (17/6) waktu setempat merekomendasikan agar Ukraina dan Moldova masing-masing diberi status ‘kandidat’ untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Status ‘kandidat’ secara resmi untuk Ukraina bisa membuka jalan bergabung dengan Uni Eropa. Status kandidat ini didapat setelah bertahun-tahun upaya dari Ukraina.
Keputusan soal nasib Ukraina mungkin akan diresmikan pada pertemuan puncak pemimpin negara-negara Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 23-34 Juni mendatang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji langkah itu dan menyatakan dirinya ‘berterima kasih’ kepada Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen dan ‘setiap anggota Komisi Eropa atas keputusan bersejarahnya’
Baca Juga: Gerindra Dan PKB Bangun Kerja sama Hadapi Pilpres 2024 : Demi Indonesia Raya