Jenis-Jenis Sistem Politik Secara Umum dan Ciri-Cirinya

Jenis-Jenis Sistem Politik Secara Umum dan Ciri-Cirinya

Sorotan24.com, Indonesia  – Di dalam masing-masing negara menggunakan sistem politik yang berbeda-beda, dari masing-masing sistem tersebut memiliki kelebihan serta kekurangannya yang berbeda-beda. Namun, di negara Indonesia menggunkan sistem politik demokrasi. Berikut Adalah penjelasan mengenai Jenis-jenis system politik secara umum. Mari Simak Informasinya!

Jenis-Jenis Sistem Politik Secara Umum dan Ciri-Cirinya
(Sumber : dok Salamadian.com)
  1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional

Sistem politik otokrasi tradisional merupakan bentuk politiknya memiliki cir-ciri sebagai berikut:

  1. Dipilih atas dasar tradisi
  2. Adanya kelas-kelas dalam hal ekonomi, nilai serta moral
  3. Pemimpin menjadi sebuah badan kebersamaan
  4. Lebih menekankan terhadap kolektivisme yang dilandaskan pada kekerabatan dibandingkan dengan individualisme
  5. Kebebasan individu dalam kelompok kurang dihargai dan lebih mementingkan keinginan dari golongan kecil penguasa

Seorang yang memimpin dari sistem otokrasi tradisonal ini adalah seorang sultan, raja, atau emi yang memiliki kekuasaan nyata bukan hanya simbolis. Pemimpin dipilih berdasan kan turun temurun, dan peraturan negara dibentuk oleh segolongan kecil dari penguasa tersebut tanpa adanya aspirasi dari masyarakat.

 

  1. Sistem Politik Totaliter

Sistem politik totaliter memilii beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut:

  1. Tidak adanya persamaan serta kekebasan dapal berpolitik
  2. Semua memiliki kesamaan dalam hal ekonomi
  3. Sistem politik ini dalam hal kewenangannya yang memiliki sifat totaliter, serta memaksa
  4. Partai digunakan sebagai kontrol politik serta ekonomi masyarakat
  5. Ideologi dipandang sebagai agama politik

Negara yang menggunakan sistem politik totaliter ini biasanya berbentuk rezim otokrasi (pemerintahan dari segolongan kecil penguasa) atau yang biasanya disebut oleh paham komunis atau fasis. Sistem politik ini gunakan oleh negara, seperti, Republik Rakyat China (RRC), Korea Utara, Kuba, serta Vietnam.

 

  1. Sistem Politik Otoriter.

Sistem politik otoriter memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:

  1. Rakyat tidak diperbolehkan ikut dalam urusan politik
  2. Tidak diperbolehkannya adanya oposisi
  3. Tidak diperolehkannya untuk mengkritik pada pemerintahan
  4. Di dalam negara yang menggunakan sistem ini hanya menggunakan satu partai (partai tunggal)

Sistem politik otoriter ini biasanya digunkan oleh negara yang menggunkan sistem kekerajaan, seperti Arab Saudi.

Baca Juga : Fakta Kenapa Kita Harus Bangga Menjadi Orang Indonesia

 

  1. Sistem Politik Oligarki

Sistem politik oligarki ialah sebuah sistem politik yang dilandaskan pada kekuasaan negara yang dipegang oleh beberapa orang (golongan elit), dengan menggunkan cara apapun agar rakyat dapat mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh pemerintah negara.

Golongan elit disebut memanfaatkan negara hanya untuk mencapai tujuan mereka, sedangkan tujuan negara seperti kesejahteraan masyarakat, keadilan , kemerdekaan yang harusnya didapat tidak dapat terwujud.

Negara yang menganut sistem ini pada masadahulu adalah Yunani Kuno, namun pada masa sekarang biasanya digunakan oleh negara yang menganut komunis yang berada dibawah kendali anggota-anggota presidium, kemudian dituhaskan pada sekretaris jenderal serta wakil-wakilnya.

 

  1. Sistem Politik Demokrasi

Sistem politik dengan sistem demkrasi mempunyai beebrapa ciri yang perlu kita ketahui, antara lain sebagai berikut:

  1. Dalam sistem ini setiap orang memiliki persamaan serta kebebasan dalam politik
  2. Tidak adanya jenjang-jenjang berdasarkan ekonomi
  3. Kewenangan berdasarkan hukum serta Undang-Undang yang berlaku
  4. Mampu bersatu walaupun terdapat perbedaan
  5. Dalam sistem ini kekuasaan merata dari seluruh lapisan masyarakat

 

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.