Sorotan24.com, Indonesia –Nabi Muhammad merupakan utusan rasul terakhir yang lahir pada tahun 570 atau tahun Gajah. Periode kenabiannya dimulai pada usia 40 tahun, ketika Nabi Muhammad dikunjungi oleh malaikat Jibril dan menerima wahyu pertamanya dari Allah. Sejak saat itu, Nabi Muhammad mulai berdakwah di Mekkah hingga wilayah lain untuk memperkenalkan Islam hingga akhir hayatnya. Nabi Muhammad SAW wafat pada hari Senin, tanggal 8 Juni 632. Mari kita simak kisah meninggalnya Nabi Muhammad berikut ini.
Baca Juga : Bagaimana Kisah Nabi Muhammad Ketika Diangkat Menjadi Rasul?
Kisah Meninggalnya Nabi Muhammad SAW
Pada 632, atau setelah 10 tahun hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad menunaikan ibadah haji ke Mekkah.
Setelah haji, Nabi Muhammad memberikan pidato terkenal yang dikenal sebagai Khotbah Perpisahan (Khotbah Wada) di Gunung Arafah, sebelah timur Mekkah.
Melalui pidato ini, Nabi Muhammad memerintahkan para pengikutnya untuk tidak mengikuti hukum adat pra-Islam tertentu.
Tidak lama setelah itu, Nabi Muhammad mulai menderita sakit yang cukup parah, tepatnya pada 29 Shafar tahun 11 Hijriah.
Nabi mengalami sakit kepala dan demam tinggi selama beberapa waktu setelah kembali dari haji pertama dan terakhir.
Kondisi ini berlangsung selama kurang lebih 14 hari oleh Rasulullah. Namun selama 11 hari berturut-turut, Nabi masih menyempatkan diri untuk membimbing shalat jamaah.
Pada hari Senin, tanggal 8 Juni 632, Nabi Muhammad meninggal di rumah istrinya, Aisyah.
Nabi Muhammad meninggal karena sakit, dalam usia 63 tahun, ketika posisi kepalanya sedang bertumpu pada pangkuan Aisyah.
Banyak kerabat dan sahabat yang tidak percaya ketika Nabi Muhammad SAW dinyatakan meninggal.
Jasad Nabi Muhammad kemudian dikebumikan di Kompleks Masjid Nabawi di Madinah, yang saat ini di bawah naungan Kubah Hijau.
Peninggalan
Nabi Muhammad meninggal dengan memberikan beberapa peninggalan berharga, termasuk di antaranya dua petunjuk pedoman bagi umat Muslim, yaitu Al Quran dan hadis.
Selain itu, sebelum kematiannya, Nabi Muhammad menerima wahyu terakhir melalui Surah Al-Ma’idah ayat 3, yang berisi pesan mengenai makanan apa saja yang dilarang untuk dikonsumsi oleh umat Muslim.
Di dalam surah itu, Allah meridai Islam sebagai agama Muhammad yang sempurna dan disempurnakan.
Setelah Nabi Muhammad wafat pada 632, pemerintahan Islam dilanjutkan oleh sahabatnya secara berturut-turut, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib sebagai Khulafaur Rasyidin.