Komponen Merdeka Bermain Untuk PAUD, Ada Apa Saja?

komponen merdeka bermain-1

Sorotan24.com, Indonesia – Ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan menjelaskan mengenai 3 komponen penting dalam penerapan Merdeka Bermain. Ia menjelaskan bahwa metode tersebut sama saja seperti Merdeka Belajar.

“Dalam konteks PAUD, Merdeka Belajar diperkuat pesannya jadi Merdeka Bermain. Karena seringkali belajar diartikan dengan membuka buku, menghafal rumus, jadi dipertegas di PAUD ya Merdeka Bermain. Tidak hanya bermain, tapi juga sambil belajar melalui permainan-permainan,” jelas Bukik Setiawan dalam acara webinar bertajuk Selasa Seru, pada Selasa (14/6/2022).

Konsep dari Merdeka Bermain tersebut bisa terlihat dari anak yang tetap belajar meskipun tidak ada guru, sehingga anak mampu mengatur urusan pribadinya, selain itu anak juga dapat mengatur sendiri waktu belajarnya serta melalukan refleksi berkala. Bukik kembali menjelaskan, saat melakukan refleksi berkala guru dapat menyediakan alat bantu seperti emoticon smile atau melalui gestur.

“Ya seperti tunjuk sebelah kiri bila senang, tunjuk sebelah kanan kalau sedih. Itu salah satu alat bantu untuk melakukan refleksi,” jelas Bukik Setiawan.

Bukik menerangkan mengenai 3 komponen yang perlu diperhatikan dalam Merdeka Bermain. Nantinya komponen inilah yang akan menjadi istilah baru bagi para guru.

 

Baca Juga : Ketahui Lebih Lanjut Mengenai PPDB DKI Jakarta dan Ketentuannya!

 

3 Komponen Merdeka Bermain

komponen merdeka bermain-2
(Sumber : freepik.com)
  • Komitmen pada Tujuan

Komponen yang pertama memiliki arti sebagai guru harus memiliki komitmen pada tujuan yang akan dicapai. Tujuannya sendiri itu mengembangkan anak di usia dini.

  • Mandiri pada Cara

Mandiri pada cara merupakan komponen yang mana nantinya anak akan diberikan pilihan dan dibiarkan untuk memilih sendiri seauai dengan keinginannya. Guru juga berperan aktif dalam menjelaskan kepada anak-anak bahwa perbedaan dan diferensiasi merupakan sebuah solusi, berbeda dari yang lainnya berarti bagus dan tidak aneh.

  • Refleksi Berkala

Refleksi ini kerap dilupakan karena berada di bagian akhir. Padahal, refleksi secara berkala memiliki manfaat pada anak.

Saat refleksi berkala, anak akan diajak berpikir secara emosional. Anak juga akan belajar menyampaikan emosinya sambil mengulas alasan ia memilih pilihan yang diberikan oleh guru.

Contoh nyata dari 3 komponen Merdeka Bermain juga disajikan dalam rubrik dari salah satu guru TK di Semarang, yaitu Anik Puspowati. Pada rubrik tersebut dijelaskan bahwa anak-anak memasang targetnya sendiri dengan tema binatang ternak.

Komitmen pada tujuan bisa dilihat pada kolom kriteria. Sebelum anak-anak diajak ke peternakan, Ibu Anik membiarkan mereka untuk menentukan tujuannya sendiri.

Tujuan yang diperoleh di antaranya mendekati kuda, mengelus kuda dan memberi makan kuda. Lalu pada bagian dimensi menunjukkan komponen mandiri pada cara.

Anak-anak juga diberikan pilihan yaitu keren sedikit, keren, dan keren banget. Masing-masing dari kolom tersebut berisi beberapa kriteria.

Selanjutnya anak akan diajak untuk refleksi berkala. Apakah targetnya tercapai? Jika tidak, mengapa bisa dan jika iya, apa alasan anak tersebut menentukan pilihan itu.

“Guru jadi kunci penting. Tapi dengan proses diagnostik kita bisa menyediakan 2 cara lalu menawarkan pada murid-murid sesuai dengan kebutuhan,” kata Bukik Setiawan.

Bukik juga menjelaskan, dengan adanya Merdeka Bermain bukan merepotkan tenaga pendidik. Melainkan lebih kepada memanfaatkan perangkat-perangkat yang tersedia.

 

Follow Us
Instagram
 | Twitter

Leave a Reply

Your email address will not be published.