Sorotan24.com, Indonesia – Gelar Amirul Mukminin yang artinya Pemimpin orang-orang beriman adalah panggilan akrab Khalifah Umar bin Khattab RA.
“Umar dicatat sebagai orang yang pertama kali digelari Amir al Mu’minin (pemimpin orang beriman),” bunyi keterangan dari buku Kisah Hidup Umar ibn Khattab oleh Mustafa Murrad.
Gelar Amirul Mukminin diketahui pernah digunakan Umar sebagai tanda pengenal dalam suratnya. Hal ini juga, disebut cendekiawan muslim Husain Haekal, sebagai pengganti bahasa untuk menjelaskan khalifah pengganti dari penggantinya Rasulullah SAW (khalifah khalifatur Rasulullah).
Hal ini berdasarkan pada Kitab Tarikh Al-Khulafa’ oleh Imam As Suyuthi yang menceritakan tentang penyematan gelar pada khalifah pengganti Rasulullah SAW. Berikut bunyinya,
وأخرج ابن عساكر عن معاوية بن قرة قال: كان يكتب: من أبي بكر خليفة رسول الله صلى الله عليه وسلم، فلما كان عمر بن الخطاب أرادوا أن يقولوا: خليفة خليفة رسول الله
Artinya: Ibnu Asakir meriwayatkan dari Muawiyah bin Qarrah bahwa: Dahulu Abu Bakar ditulis sebagai ‘Pengganti (Khalifah) Rasulullah’. Ketika Umar menggantikan, mereka hendak menyebutkan ‘Penggantinya Pengganti Rasulullah’
Alasan Umar bin Khatab Mendapatkan Gelar Amirul Mukminin
Diceritakan dalam buku Umar bin Khattab RA oleh Abdul Syukur Al Azizi, Umar bin Abdul Aziz pernah bertanya pada Abu Bakar bin Sulaiman bin Khatsamah atau Hatsmah. Ia menyebut, tiap surat yang ditulis dari Abu Bakar RA selalu diberi tanda pengenal Abu Bakar Khalifah Rasulullah SAW, begitu pun dengan Umar bin Khattab.
“Lantas, siapa yang pertama kali mengubah julukan untuk Umar bin Khattab RA menjadi Amirul Mukminin?” tanya Umar bin Abdul Aziz.
Abu Bakar bin Sulaiman juga mengutip cerita dari neneknya, seorang wanita Muhajirat bernama Asy Syifa. Saat itu, Umar bin Khattab menulis surat kepada pejabat Irak meminta mereka mengirim dua orang untuk memberikan informasi tentang Irak dan rakyatnya.
Kemudian, pejabat yang ditulis oleh Umar mengirim Lubaid bin Rabi`ah dan Adi bin Hatim. Kemudian, sesampainya di Madinah, mereka berdua pergi ke Masjid Nabawi.
Hingga akhirnya, kedua utusan dari Irak tersebut bertemu dengan Amr bin Ash RA. Lubaid dan Adi pun berkata pada Amr bin Ash,
Baca Juga : Apa Itu Khulafaur Rasyidin? Simak Pengertian dan Kisahnya Disini
“Bantulah kami meminta izin untuk bertemu dengan Amirul Mukminin Umar,”
Amr pun kembali bertanya, “Mengapa kau memanggil khalifah dengan Amirul Mukminin?”
Utusan itu menjawab, “Ya, karena Umar adalah pemimpin (amir), sementara kita adalah orang-orang beriman (mu’minin),”
Amr yang mendengar jawaban tersebut pun menilai panggilan itu sangat baik. “Demi Allah, tepat sekali engkau menyebutkan namanya,”
Kemudian, Amr masuk menemui Khalifah Umar dan berkata, “Assalamu’alaika wahai Amirul Mukminin,”
“Apa yang terlintas dalam benakmu dengan nama yang kamu sebutkan tadi, wahai Ibnu Ash? Beritahukanlah kepadaku apa yang mendorongmu memanggilku dengan sebutan tadi,” tanya Umar.
Lalu, Amr menceritakan pertemuan dan pembicaraannya dengan kedua utusan dari Irak tersebut. “Kedua utusan itulah yang memulai menyebut Amirul Mukminin. Dan, aku rasa sangat cocok untuk namamu,” terang Amr.
“Kami kaum mukminin, dan Anda ialah amir (pemimpin) kami,” lanjutnya.
Sejak saat itu, surat yang dikirim Umar bin Khattab selalu dijuluki Amirul Mukminin. Sebuah julukan yang berarti pemimpin orang-orang beriman.