Gejala dan Pengobatan Dissociative Identity Disorder

Dissociative Identity Disorder

Sorotan24.com, Indonesia – Sering disamakan dengan skizofrenia, Dissociative Identity Disorder (DID) atau dikenal juga sebagai kepribadian ganda ternyata merupakan dua hal yang berbeda. Skizofrenia dan DID memang sama-sama mampu mempengaruhi pemikiran serta perilaku penderitanya, namun penderita skizofrenia tidak memiliki banyak kepribadian seperti penderita DID.

Namun sebelumnya, apa sih maksud dengan Dissociative Identity Disorder ini? Bagaimana juga cara untuk mengetahui gejala dan tindak pengobatannya? Dilansir dari halodoc.com, yuk simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga : Ikuti 6 Tips Psikologi Ini Untuk Perluas Relasimu

Apa Itu Dissociative Identity Disorder (DID)?

Apa Itu Dissociative Identity Disorder (DID)?
Sumber: iStock/KatarzynaBialasiewicz

Dissociative Identity Disorder (DID) atau dikenal juga sebagai kepribadian ganda merupakan sebuah gangguan mental ketika seseorang memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda-beda. Penderita DID biasanya akan mengalami perubahan kepribadian secara tiba-tiba tanpa mereka sadari. Gangguan mental ini biasa ditandai dengan gangguan memori, kesadaran atau kepribadian. DID biasanya terjadi akibat stress atau kejadian traumatis masa kecil yang terjadi secara berulang.

Gejala Dissociative Identity Disorder

Sumber: psycom.net

Penderita DID biasanya memiliki minimal 2 kepribadian. Ketika salah satu kepribadian muncul, penderita DID tidak akan ingat mengenai hal itu. Pada beberapa kasus, kepribadian yang berbeda juga dapat disertai dengan identitas yang berbeda juga. Misal penderita adalah seorang laki-laki, maka bisa saja kepribadian lainnya memiliki jenis kelamin perempuan.

Beberapa gejala utama dari DID atau kepribadian ganda:

  • Depersonalisasi: perasaan terlepas dari tubuh dan pikirannya sendiri
  • Derealisasi: perasaan bahwa dunia tak nyata
  • Amnesia: kondisi dimana penderita DID tidak mampu mengingat informasi pribadi yang signifikan.
  • Kebingungan atas identitas maupun perubahan identitas. Penderita DID biasanya akan merasa bingung mengenai siapa dirinya atau hobi, ataupun informasi pribadi lain tentang dirinya. Ada juga penderita yang dapat mengalami distorsi waktu, tempat, dan situasi.

Selain gejala utama di atas, ada juga gejala umum seperti berikut:

  • Gangguan kecemasan
  • Depresi
  • Suasana hati yang berubah dengan cepat
  • Gangguan tidur
  • Keinginan untuk bunuh diri
  • Halusinasi
  • Penyalahgunaan alkohol dan narkoba.

Pengobatan Dissociative Identity Disorder

Sumber: rbth.com

Kondisi mental ini terbilang cukup serius dan tentunya membutuhkan pengobatan yang dilakukan oleh ahlinya. Beberapa metode pengobatan dapat dilakukan untuk membantu penderita DID atau kepribadian ganda dapat menyadari stres psikis yang mereka alami. Berikut beberapa metode pengobatannya:

  • Terapi kognitif perilaku (cognitive behavior therapy): Diskusi antar psikiater dan penderita DID atau kepribadian ganda dengan tujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku.
  • Terapi keluarga (family therapy): Melibatkan keluarga untuk memahami tanda-tanda akan perubahan kepribadian yang terjadi pada penderita dengan tujuan agar dapat mengontrol dan menenangkan penderita ketika perubahan kepribadian terjadi.
  • Hipnoterapi: Dilakukan bersama psikoterapi, hipnosis klinis berguna untuk membantu mengakses ingatan yang ditekan, mengontrol perilaku yang bermasalah, hingga mengintegrasi kepribadian agar menjadi satu.
  • Terapi seni: Melakukan berbagai kegiatan yang memiliki unsur seni dengan tujuan membantu penderita mengeksplorasi pikiran dan perasaannya.
  • Obat antidepresan: Obat-obat antidepresan dapat dilakukan untuk membantu meringankan gejala namun bukan sebagai terapi utama.

Itulah pengertian, gejala, hingga tindak pengobatan dari dissociative identity disorder (DID) atau biasa dikenal sebagai kepribadian ganda ini. Meskipun ketika kalian membaca gejala-gejala di atas, kalian sadar bahwa kalian pernah melakukan beberapa hal tersebut, tetap konsultasikan kepada dokter atau ahlinya untuk mengetahui kondisi kesehatan mental kalian yang sebenarnya. Jangan pernah melakukan self-diagnose untuk menghindari penanganan yang salah.

Stay healthy, jangan lupa juga untuk like dan share artikel ini ya! Pantau terus sorotan24 untuk info kesehatan menarik lainnya!

 

Follow Us
Instagram

Leave a Reply

Your email address will not be published.