Kenali Gejala Hingga Langkah Pengobatan Borderline Personality Disorder

Borderline Personality Disorder (BPD)

Sorotan24.com, Indonesia – Borderline personality disorder atau disingkat sebagai BPD merupakan kondisi gangguan mental. Dimana seseorang dalam kondisi ini dapat mempengaruhi perasaan serta cara berpikir penderitanya. Penderita BPD akan sering mengalami perubahaan emosi atau suasana hati secara drastis tanpa alasan yang jelas sehingga tentunya akan menyebabkan mereka melakukan tindakan negatif. Hal ini menjadi salah satu faktor mengapa penderita BPD cukup sulit membangun relasi dengan orang lain. Tapi tentu saja, BPD dapat diatasi dengan beberapa tindak pengobatan. Maka dari itu, sebelumnya kita perlu mengetahui penyebab yang memicu BPD hingga gejala apa saja yang kemungkinan muncul ketika seseorang menderita BPD ini.

Dilansir dari alodokter.com, yuk simak penjelasan lengkap mulai dari penyebab hingga tindak pengobatan dari salah satu kondisi gangguan mental Borderline Personality Disorder (BPD) berikut ini.

Baca Juga : Resep Ayam Betutu, Menu Populer Lezat Khas Bali

Penyebab Borderline Personality Disorder (BPD)

Penyebab Borderline Personality Disorder (BPD)
Sumber: Unsplash/ Claudia Wolff

Terdapat beberapa faktor yang mampu memicu terjadinya BPD pada seseorang, beberapa faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

  • Faktor lingkungan: Kondisi lingkungan sekitar penderita BPD yang negatif dapat memicu gangguan mental ini. Contohnya adalah peristiwa tidak menyenangkan yang terjadi semasa kecil ataupun komunikasi yang buruk dengan keluarga.
  • Faktor genetik: Tak hanya karena peristiwa masa lalu, BPD juga dapat terjadi karena turunan genetik dari anggota keluarga.
  • Faktor kelainan pada otak: Selain kedua faktor di atas, BPD juga diduga dapat terjadi apabila seseorang memiliki kelainan pada struktur atau fungsi otaknya sehingga mempengaruhi perilaku dan emosinya.

Gejala Borderline Personality Disorder (BPD)

Gejala Borderline Personality Disorder (BPD)
Sumber: Unsplash/ Kat J

Borderline personality disorder ini memiliki beberapa gejala yang cukup jelas karena perubahannya yang terwujud pada emosi serta perilaku penderitanya. Gejala dari BPD ini biasa muncul di usia remaja hingga dewasa. Beberapa gejala utama dari BPD adalah sebagai berikut.

  • Suasana hati tidak stabil: Penderita BPD biasa akan mengalami perubahan suasana hati (mood) secara drastis tanpa alasan yang jelas. Perubahan ini dapat menimbulkan perasaan positif maupun negatif. Ketika sedang dalam perasaan yang positif, penderita BPD akan mengalami beberapa emosi seperti marah, panik, kesepian, tidak berharga, dan perasaan rumit lainnya.
  • Gangguan pola pikir dan persepsi: Penderita BPD ini seringkali akan berpikir bahwa diri mereka buruk dan tidak berguna. Pikiran tersebut bisa muncul dan hilang kapanpun sehingga membuat penderitanya terus berusaha mencari pembelaan dari orang-orang sekitar untuk meyakinkan dirinya bahwa dirinya tidak seburuk seperti yang ia pikirkan. Selain itu, penderita BPD juga bisa mengalami halusinasi.
  • Perilaku impulsif: Penderita BPD juga sering kali melakukan tindakan bodoh atau bahkan melukai diri mereka sendiri. Di beberapa kasus, penderita BPD bahkan berniat untuk melakukan percobaan bunuh diri.
  • Hubungan yang intens namun tidak stabil: Penderita BPD cukup sulit berhubungan dengan orang lain karena biasanya penderita sering merasa kalut dan ketakutan akan diabaikan oleh orang lain. Namun disisi lain, mereka juga sering merasa risih apabila seseorang terlalu dekat dan memperhatikan mereka.

Gejala-gejala di atas tidak selalu dialami oleh penderita BPD. Gejala BPD juga biasa akan berkurang saat penderitanya memasuki usia 40 tahun.

Pengobatan Borderline Personality Disorder (BPD)

Pengobatan Borderline Personality Disorder (BPD)
Sumber: Unsplash/ Marcel Strauß

Pengobatan BPD ini bertujuan untuk membantu penderitanya lebih memahami bagaimana mengatasi dan mengatur gejala-gejala yang mereka alami. Selain itu, pengobatan ini juga dapat mengatasi gangguan mental lain yang kerap kali menyertai penderita BPD seperti depresi hingga penyalahgunaan NAPZA. Beberapa cara pengobatan BPD adalah sebagai berikut.

  • Psikoterapi:

Terdapat beberapa jenis psikoterapi dalam upaya pengobatan BPD yang mana adalah sebagai berikut.

  1. Dialectical Behavior Therapy (DBT): Jenis terapi ini dilakukan secara individu maupun dalam grup konsultasi. Terapi ini bertujuan agar penderita BPD mampu mengendalikan emosi dan memperbaiki hubungan mereka dengan orang lain.
  2. Mentalization-based Therapy (MBT): Jenis terapi ini membantu penderita BPD untuk menilai perasaan serta pikiran mereka untuk dapat menciptakan perspektif yang positif dari situasi yang mereka hadapi. Selain itu, terapi ini juga membantu penderita BPD untuk belajar lebih memahami perasaan orang lain dan konsekuensi dari perbuatannya kepada orang lain. MBT biasa dilakukan selama 18 bulan.
  3. Schema-focused Therapy: Jenis terapi ini dapat dilakukan secara individu atau berkelompok. Terapi ini memiliki fokus pada usaha pemenuhan kebutuhan penderitanya dengan membangun pola hidup yang positif.
  4. Transference-focused Psychotherapy (TFP): TFP ini mampu membantu pasien dalam memahami emosi serta kesulitan yang mereka alami dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain.
  5. Good Psychiatric Management: Jenis terapi yang kelima ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien terhadap masalah emosi yang terjadi dengan mempertimbangkan perasaan orang lain.
  6. STEPPS: Systems Training for Emotional Predictability and Problem Solving (STEPPS) merupakan terapi yang dilakukan secara berkelompok (bersama anggota keluarga hingga pasangan) selama kurang lebih 20 minggu.
  • Obat-obatan:

Beberapa obat-obatan yang biasa diberikan untuk mengurangi gejala maupun komplikasi penderita BPD yaitu antidepresan, antipsikotik, dan obat penyeimbang suasana hati.

  • Perawatan di rumah sakit:

Pada kondisi yang lebih serius, penderita BPD akan memiliki kecenderungan untuk melukai diri hingga terus melakukan percobaan bunuh diri. Maka dari itu, penderita BPD dengan gejala ini perlu melakukan perawatan di rumah sakit. Proses pemulihan pada kasus seperti ini akan memungkinkan memakan waktu beberapa bulan hingga bertahun-tahun.

 

Itulah gejala hingga tindak pengobatan dari Borderline Personality Disorder (BPD). Meskipun ketika kalian membaca gejala-gejala di atas, kalian sadar bahwa kalian pernah melakukan beberapa hal tersebut, tetap konsultasikan kepada dokter atau ahlinya untuk mengetahui kondisi kesehatan mental kalian yang sebenarnya. Jangan pernah melakukan self-diagnose untuk menghindari penanganan yang salah sekaligus mencegah timbulnya kondisi yang semakin parah.

Stay healthy, jangan lupa juga untuk like dan share artikel ini ya! Pantau terus sorotan24 untuk info kesehatan menarik lainnya!

 

Follow Us
Instagram

Leave a Reply

Your email address will not be published.